Upaya Lembaga Pendidikan Untuk Pendidikan Indonesia Saat Ini

Pendidikan Indonesia saat ini memiliki permasalahan yang cukup serius. Hal ini berawal dari pademi Covid 19 yang mengharuskan siswa untuk melalukan pembelajaran daring. Dampaknya adalah saat ini anak-anak malah kecanduan gadget.
Permasalahan pendidikan saat ini adalah ketika anak menggunakan gadget ternyata tidak sepenuhnya digunakan untuk belajar namun lebih banyak digunakan untuk bermain game online. Hal ini tentu bertentangan dengan maksud dan tujuan orang tua membelikan anak gadget dengan spesifikasi yang tinggi. Selain itu adanya pembelajaran daring membuat anak cenderung tidak mampu bersosialisasi dengan baik.
Keputusan Mengadakan Pembelajaran Tatap Muka
Lembaga pendidikan Indonesia saat ini mencoba untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Orang tua banyak yang mengeluhkan bahwa pembelajaran daring sangat tidak efektif. Beberapa orang berpendapat bahwa pelajaran online membuat anak terlalu sering bermain gadget sehingga tidak bisa bersosialisasi dengan murid yang lain.
SKB Menteri No. 4
Secara garis besar isi dari surat keputusan bersama menteri nomor 4 memutuskan bahwa penyelenggaraan pembelajaran dilakukan dengan secara terbatas, namun tetap menerapkan protokol kesehatan. Selanjutnya adalah pendidik dan tenaga kependidikan serta satuan pendidikan telah menjalani vaksinasi secara total. Selain itu jam tatap muka juga terbatas yakni hanya 3×24 jam.
Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan dengan mengacu pada panduan pembelajaran tatap muka dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pembelajaran ini dilakukan pada 2 bulan pertama dengan ketentuan bahwa siswa yang berada di kelas hanyalah 50% atau maksimal 18 orang.
Selanjutnya bisa diberlakukan pembelajaran tatap muka dengan semua peserta 100%.
Hasil Polling
Hasil polling yang dilakukan oleh Pikiran Rakyat bahwa rata-rata orang tua menginginkan untuk diberlakukan pembelajaran tatap muka bersama guru dan murid lainnya.Sebab hal itu lebih baik dari pada belajar online di rumah tetapi anak menjadi malas dan hanya bermain ponsel saja.
Ada juga sebagaian orang tua tidak setuju dengan diadakannya pembelajaran tatap muka. Alasanya adalah saat ini kasus Covid-19 varian omicron yang harus diwaspadai.
Saat ini virus sudah masuk dan 125 orang telah dikarantina,tentu ini menjadi alasan yang cukup kuat untuk tidak diadakan pembelajaran tatap muka 100%.
Baca juga: Beasiswa Kaltim Tuntas, Khusus Jenjang Pendidikan Tinggi
Pendidikan Saat Ini
Kondisi Indonesia saat ini memang cukup membingungkan karena masih ada kasus mengenai Covid 19 dengan varian terbarunya, khususnya dalam hal pendidikan. Disisi lain orang tua juga mulai cemas dengan kondisi anak mereka yang semakin kecanduan dengan gadget. Menanggapi hal ini sepertinya memang lebih baik diadakan pembelajaran tatap muka 100% untuk wilayah tertentu.
Jika dirasa ini bermanfaat silahkan bagikan dan dapatkan update artikel berita pilihan setiap hari dari Jurnallbhlpkpkn.com/.
Author: A.Iwan Dahlani