Arteria Dahlan Sebut Ujug-Ujug Saat Rapat

Nama Arteria Dahlan akhir-akhir ini jadi perbincangan publik karena pendapatnya yang dianggap “rasis” dan juga menyindir masyarakat Sunda. Ini semua berawal dari pernyataan beliau yang meminta kajati atau Kepala Kejaksaan Tinggi itu diganti karena berbahasa Sunda ketika rapat. Kini masalah itu masih berbuntut lebih panjang lagi. Bahkan baru-baru ini videonya pun juga viral dimana anggota Komisi III DPR RI mengatakan “ujug-ujug” yang akhirnya jadi bahan sindiran.
Budi Dalton Sindir Arteria Dahlan yang Bicara Sunda Ketika Rapat
Budi Dalton sebagai budayawan berasal dari Jawa Barat menyindir Arteria Dahlan atas kata “ujug-ujug” yang diucapkan olehnya ketika ikut rapat di gedung MPR/DPR RI. Momen dalam video itu pun viral dan kemudian Budi pun menyentilnya dengan sedikit menggunakan bahasa Sunda yang mengatakan bahwa “ujug-ujug” itu merupakan bahasa Sunda. Bahkan Budi pun juga turut memanggil rekannya di dalam video tersebut untuk memberikan penjelasan bahwa kata itu asalnya dari Sunda.
Baca juga: Ahli Hukum Tata Negara: Sudah Profesional Polisi Hentikan Kasus Arteria Dahlan
Menurut aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI V, ujug-ujug itu bahasa Sunda yang artinya adalah tiba-tiba. Budi juga mengatakan sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Dahlan sebelumnya dimana kalau orang Sunda sedang rapat tidak boleh menggunakan bahasa Sunda namun kalau bukan orang Sunda boleh menggunakannya. Video viral yang lain juga menunjukkan jika Dahlan mengatakan ujug-ujug dengan menggunakan penjelasan bahwa itu merupakan bahasa Sunda.
Di dalam video itu terdapat bapak Presiden Jokowi mengatakan bahasa Sunda ketika bertemu dengan masyarakat dan juga Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat di dalam forum internasional. Buntut dari apa yang dikatakannya itu, kini Dahlan pun mendapatkan sorotan tajam dari publik bahkan bukan hanya orang Sunda saja. Beliau sudah menyampaikan langsung permohonan maaf khususnya pada masyarakat di Jawa Barat tentang pernyataan untuk mengganti kajati.
Dia mengatakan bahwa dirinya menyerahkan semuanya pada DPP partai dan sebagai kader dari partai ini, dirinya siap untuk mendapatkan sanksi yang akan partai berikan. Dia mengatakan jika dirinya telah belajar dari masalah ini dan mengucapkan banyak terima kasih akan adanya kritik yang datang kepadanya dan berjanji untuk melakukan hal yang lebih baik lagi. Namun pernyataan yang disampaikan oleh Dahlan ini seolah memiliki dampak yang luas di dalam negeri karena berbagai demonstrasi terjadi.
Banyak yang mengatakan bahwa apa yang terjadi pada Arteria Dahlan ini cocok dengan peribahasa Mulutmu Harimaumu dan diharapkan kalau peribahasa ini selalu diingat oleh semua orang untuk selalu menjaga seluruh perkataan mereka sehingga tidak akan celaka oleh apa yang mereka ucapkan sendiri. Bukan hanya demo saja yang terjadi akibat apa yang disebutkan oleh Dahlan melainkan juga terdapat tagar #sundatanpapdip di Twitter sehingga membuat buntut masalah ini juga menyeret berbagai tokoh masyarakat, tokoh agama dan sebagainya bahkan banyak pihak meminta dirinya untuk dipecat dari posisinya.