Legenda Sanghyang Sirah Terletak Di Ujung Kulon Pulau Jawa
Pandeglang,- Provinsi Banten merupakan daerah yang memiliki banyak kekayaan alam salah satu adalah Taman Nasional Ujung Kulon.Temukan beragam keindahan wisata bahari, wisata flora, dan fauna, dan wisata Legenda Sanghyang Sirah Terletak Di Ujung Kulon Pulau Jawa.
Wisata ujung kulon merupakan tempat yang eksotis dengan beragam kekayaan alam, yang terbesar berada di paling ujung pulau jawa, provinsi Banten.
Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) merupakan sebuah area cagar alam yang dilindungi oleh pemerintah.
Namun, siapa sangka ternyata selain persoalan cagar alam, ada hal mistis yang menyelimuti Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK ) yang tak banyak orang ketahui. Hal tersebut berkaitan erat dengan hal-hal gaib dan misteri yang mungkin hingga saat ini belum terpecahkan. Legenda Sanghyang Sirah Terletak Di Ujung Kulon Pulau Jawa
Sejarah Sanghyang Sirah
Sejarah yang melegenda sangat menarik untuk kita ketahui. Yakni, ada beberapa sejarah yang masih berpengaruh pada masa itu hingga sampai saat ini masih diperbincangkan banyak masyarakat, baik warga banten sendiri maupun luar daerah.
Menurut para sesepuh sepritiual,
Sanghyang Sirah, dikisahkan sebagai tempat berkumpulnya para waliyullah yang cukup meleganda. Sanghyang Sirah terletak di ujung pulau Jawa atau kepalanya pulau Jawa dan posisinya termasuk dalam kawasan Taman Nasional Ujung Kulon Propinsi Banten. Sirah dalam bahasa Jawa/Sunda berarti kepala.
Nama ujung kulon berarti ujungnya kula atau Ujung Aku dan Sirah berarti Kepala atau Pusatnya ilmu, pengetahuan dan berkumpulnya para karuhun Sunda, Wali Sanga, Ibu Ratu Kidul, dan lain-lain.
Taman Nasional Ujung kulon (TNUK). Secara administratif masuk Desa taman jaya, kecamatan sumur, kabupaten. Pandeglang. Ujung jaya yang terletak di semenanjung barat di wilayah pantai selatan dapat ditempuh dengan jalur tracking dan laut dengan perahu.Gua yang dijadikan kholwat para ikhwan, dan konon menurut cerita dari ki buyut pelen sering menugaskan kepercayaan nya untuk mengambil air yang didalam Gua sanghyang sirah.
Sanghyang sirah pernah jadi tempat pertapaan Prabu Kian Santang atau Syeikh Tajimalela, konon sebagai santri Syaidina Ali yang diberi kenang kenangan yaitu kitab Al-quran yang dititipkan pada prabu siliwangi, sebagai temu kangen murid pada guru. Wallahu a’lam.
Nama Sanghyang Sirah
Menurut penuturan warga di pesisir Ujung Kulon, nama Sanghyang Sirah dimaknai dengan ‘Sirah Jawa’ (bahasa Sunda) atau kepalanya pulau Jawa. Penamaan ini karena lokasi tempat itu terletak di ujung paling barat pulau Jawa.
Berkunjung ke Ujung Kulon belum lengkap jika tak menginjakkan kaki di tempat Shangyang Sirah. Wisatawan akan disambut debur ombak dengan hamparan pasir serta pemandangan yang eksotik seperti hamparan karang di sepanjang pesisir, tebing-tebing yang menjulang tinggi dan sepanjang mata memandang yang tampak lautan biru bertiang karang.
Ujung kulon, konon menurut orang zaman dulu terdapat burung Garuda dari zaman kerajaan. Lebih menarik lagi adalah gua legenda sanghyang sirah.
Berbicara ujung kulon tentu tak terlepas dari potensi wisata yang ada di sekelilingnya. Beberapa pulau seperti Pulau Peucang dan Pulau Panaitan yang berada di bagian barat Ujung Kulon juga diketahui menyimpan potensi wisata laut yang begitu indah.
Namun, potensi wisata yang ada di wilayah Paneglang Provinsi Banten ini tak hanya sebatas potensi biota laut. Sebuah desa yang berada di kawasan paling ujung Kabupaten Pandeglang, menyimpan sebuah potensi wisata, dan yang tak kalah menariknya yaitu wisata religi sanghyang sirah didalam ada gua yang sangat menarik wisatawan dari luar.
Baca juga: Gunung Papandayaan
Sumur 7 Sanghyang Sirah
Sanghyang Sirah terdapat 7 sumur yang dikeramatkan, salah satunya adalah di dalam gua terdapat 4 sumur yang menggenangi batu Qur’an dan ada mata air yaman yang suci.Di dalam gua tersebut juga terdapat tempat petilasan Prabu Siliwangi.
Di depan luar ada gua dekat pintu masuk terdapat mata air saman yang dikeramatkan dan sering dipakai untuk air minum dan mandi dengan tujuan terbuka pikiran, wawasan berpikir yang ada di dalam otak, mengenal tentang jati diri dan memahami tentang asal usul kita sebagai manusia ciptaan Allah SWT. Menurut kepercayaan penduduk setempat di gua tersebut sampai sekarang ini masih digunakan sebagai tempat bertapa.
Masjid Gua Sanghyang Sirah
Masjida adalah tempat petilasan untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanallahu Wata’ala.
Mata Air Batu Qur’an
Sumber mata air batu qur’an adalah sebagai simbol kitab qur’an Syaidina Ali yang diberikan pada Kian Santang.
Gua Sanghyang sirah
Sanghyang sirah, terdapat gua yang dikeramatkan sebagaian orang yang mempercayainya, konon tempat ini adalah tempat yang suci jadi menurut orang zaman dulu mempercayainya, bilamana kita hendak menunaikan ibadah haji terlebih dahulu menginjakan kaki dulu, yakni, di Sanghyang Sirah.
Konon Sanghyang Sirah adalah tempat kunci dari adanya harta karun yang sangat banyak jumlahnya, yang selama ini jadi buruan orang sepiritual.
Legenda Sanghyang sirah
Sanghyang Sirah menyimpan cerita legenda. Masyarakat di sekitar pesisir Ujung Kulon mendapatkan cerita turun temurun bahwa lokasi tersebut tempat sahabat sekaligus menantu Rasulullah SAW yaitu Khalifah Ali Bin Abi Thalib bertemu dengan Prabu Munding Wangi dan Prabu Kian Santang untuk menyerahkan Al-Qur’an sebagai pedoman menyebarkan agama Islam di Nusantara. Cerita ini kemudian diyakini menjadi awal mula munculnya kisah tentang batu Qur’an di gua Shangyang Sirah tersebut.
Beberapa abad kemudian, petilasan di Sanghyang Sirah ini kemudian menjadi tujuan wisata religi yang ramai dikunjungi warga dari berbagai daerah di Nusantara.
Sama seperti petilasan atau tempat yang di anggap keramat pada umumnya, di sanghyang sirah juga terdapat beberapa pantangan yang harus dipatuhi dan tidak boleh dilanggar oleh para peziarah.
Larangan Pengunjung
Larangan itu di antaranya, pengunjung tidak boleh menjelajah sendiri tanpa ada izin dari pemandu,Yakni, juru kunci, dan tidak boleh makan sambil berdiri atau sambil berjalan tentunya mengharuskan makan dan minum dalam keadaan duduk, tidak boleh buang air besar maupun buang air kecil di sembarangan tempat, jangan berbicara yang tidak bermanfaat, dan candaan yang berlebihan.
Untuk wisata religi ziarah, Anda harus terus menerus bersholawat serta membaca doa agar terhindar dari gangguan makhluk gaib yang berniat jahat pada diri Anda.
Berkunjung ke tempat ini, akses menuju Shangyang Sirah terbilang tak mudah.
Namun keseruan dan keindahan alam sekitar membawa Anda bahagia.
Beberapa lokasi obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi diantaranya:
1.Tamanjaya
Taman jaya adalah nama sebuah desa yang merupakan pintu masuk utama Taman Nasional Ujung Kulon. Terdapat pasilitas pengunjung berupa dermaga dan wisma tamu.
2. Cibiuk
Cibiuk dari Tamanjaya sekitar 2 km terdapat sumber air panas yang biasa digunakan masyarakat mandi serta untuk pengobatan penyakit kulit.
3. Kalejetan
Kalejetan wisata pantai yang menarik dapat dilakukan surfing dan pengamatan tumbuhan, satwa, dan melihat banteng di hutan yang terletak ± 11 km atau 3 jam berjalan kaki dari Tamanjaya.
4.Karang Ranjang
Pantai karang Ranjang yaitu pantai yang bergelombang, dan juga amparan pasir. Anda dapat peneluran penyu, pengamatan satwa seperti biawak, kijang, dan lain-lain. Terletak ± 5 km dari Pantai Kalejetan.
5. Pantai Cibandawoh
Cibandawoh adalah pantai dapat dilihat pantainya yang landai dan begitu bersih, pengamatan satwa seperti kancil, dan lainnya. Terletak ± 6 km dari Karang Ranjang.
6. Pulau Peucang
Pulau peucang adalah pantai pasir putih, terumbu karang, perairan laut yang biru jernih sangat ideal untuk berenang dengan snorkel,menyelam dan juga terdapat panorama hutan dataran rendah yang asli dengan lantai hutan yang datar.Karang Ranjang- Cibandawoh – Cikeusik -Cibunar -Cidaun-Ciboom -Ciramea -Tanjung Layar; Menjelajahi hutan, air terjun, menyelusuri sungai, pesisir pantai, padang penggembalaan satwa, dan Anda bisa beristirahat mendirikan kemah.
7.Pulau Handeuleum, Cigenter, Cihandeuleum, Pulau Panaitan.
Anda dapat melihat panorama pada disekitaran tersebut.Konon legenda sanghyang sirah, pada saat terjadinya ledakan raksasa yang menimbulkan limpahan air samudra Nabi Nuh, sehingga berserakan menjadi lima benua atau disebut benua atlantik tenggelam diantara dua samadura yang mensisakan sejumlah kepulauan yang kemudian disebut Nusantara. Dan bentuknya tempat sanghyang sirah seperti kapal Nabi Nuh Alaissalam.
Bahwa sesungguhnya proses itu, bukan terjadi dengan sendirinya, tetapi atas kehendak Tuhan dengan segala kuasanya, sehingga membuat pulau Jawa menjadi pusat kebudayaan dengan segala mistis atau mitos yang masih disisakan antara lain berupa misteri “Nyai ratu kidul” yang berada di samudra yang penuh dengan cerita misteri atau mitos “Legenda Sanghyang Sirah Terletak Di Ujung Kulon Pulau Jawa ” yang meliputi arti Nusantara dimasa yang akan datang. Wallahu a’lam.
Pertama Anda bisa untuk berjalan kaki selama dua hari dari Desa Taman Jaya,dan kedua Anda bisa naik perahu dengan waktu tempuh 7 jam untuk mencapai gua sanghyang sirah.
Untuk Mencapai Gua Sanghyang Sirah
Untuk mencapai tempat ini butuh persiapan khusus dan benar-benar matang, karna memang rute yang akan ditempuh terbilang sulit dan memakan waktu hingga berjam-jam.
Mencapai gua sanghyang sirah ujung Kulon ada beberapa jalur yang dapat dipilih, baik jalur darat maupun jalur laut, yaitu;
Jakarta -Tangerang- Labuhan- Sumur -Taman jaya Ujung Kulon dapat ditempuh selama ± 5 jam. Atau Jakarta-Bogor-Rangkas Bitung-Pandeglang-Labuhan-Sumur-Tamanjaya Ujung Kulon dapat ditempuh selama ± 7 jam,dan untuk sampai gua sanghyang sirah di perlukan jalur laut sekitar 7 jam.
Biasanya kebanyakan orang yang datang berkunjung datang ke tempat ini memilih jalur laut untuk meminimalisir waktu, karna terbilang lebih cepat karna menggunakan perahu di banding dengan jalur darat yang membutuhkan waktu berhari-hari.
Jalan laut : Labuhan-Pulau Peucang. Anda bisa menyebrang kepulai cidaen untuk trecking ke padang rumput, Anda bisa melihat sekumpulan badak. Dari pulau peucang Anda kepulai Bidur, Anda Menyaksikan daratan pulau jawa Indonesia perjalanan yang tempuh dari pulau peucang sampai ke legenda sanghyang sirah kisaran 2 jam melalui jalur laut tentunya menggunakan kapal nelayan dengan speed boat.
Terimakasih
Semoga Informasi ini bermanfaat untuk Anda.Silahkan share artikel ini jika dirasa menambah pengetahuan.
Author : A Iwan Dahlani.