Terkait Banjir di Binong Permai, Dalam Waktu Dekat Pemerintah Daerah Akan Normalisasi Saluran Air Besar
TANGERANG – Jurnallbhlpkpk.com – Rapat koordinasi tindaklanjut penanganan banjir itu digelar di aula kantor Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang, dalam rapat itu warga meminta pemerintah harus tegas terhadap para pengembang perumahan yang nakal, yang mengabaikan aturan terutama masalah penanganan banjir, Terutama pengembang perumahan Aryana salah satu penyumbang air yang menyebabkan banjir, Senin (29/04/2024).
“Kami minta pemerintah tegas, coba pemerintah galak dengan pengembang perumahan,” ungkap Helmi mantan ketua RW di Sukabakti Kecamatan Curug saat rapat koordinasi berlangsung.
Baca juga berita terkini : Miris Waduk Situ Gede di Desa Pekayon Kecamatan Sukadiri Terbengkalai, Diduga Diabaikan Tanpa Adanya Perawatan
Kata dia, diantara pengembang perumahan yang dinilai nakal itu yakni pengembang perumahan Aryana, dimana perumahan tersebut kata dia masih terus melakukan pembangunan dan mengabaikan persoalan penanganan banjir.
“Perumahan Aryana ini masih terus melakukan pembangunan namun persoalan penanganan banjir mereka abaikan, makanya pemerintah melalui dinas terkait harus galak dengan pengembang,” ujarnya.
Dalam rapat koordinasi tindaklanjut penanganan banjir yang dihadiri oleh Camat Curug, pihak DBMSDA, Lurah Binong, perwakilan pengembang perumahan juga puluhan perwakilan warga terdampak banjir itu, pihak pengembang perumahan Aryana diminta untuk menyiapkan lahan untuk pembuatan tandon air selain itu juga diminta untuk segera menyerahkan fasos fasun atau Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU).
Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang Banten melakukan penanganan jangka pendek soal banjir yang merendam perumahan Binong permai Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang.
Hal demikian disampaikan DBMSDA Kabupaten Tangerang melalui Kabid SDA Rizal seusai rapat koordinasi tindaklanjut penanganan banjir Binong yang digelar di aula kantor Kecamatan Curug.
“Pada prinsipnya Bina Marga akan melakukan penanganan pokok sesuai dengan tupoksinya dengan langkah langkah diantaranya, akan melakukan normalisasi saluran air besar di perumahan warga sebagai langkah awal untuk mengurangi dampak banjir,” kata Rizal.
Kata Rizal Kabid SDA, pihaknya sudah melakukan analisis debit air, jadi ada kelebihan debit air sekitar 6,34 meter kubik setiap detik yang tidak dapat ditampung oleh saluran air tersebut dan yang bisa menampung air itu harus dibuatkan tandon yang besar.
Maka dari lanjut dia, pihaknya meminta kepada pengembang perumahan Aryana untuk menyiapkan lahan seluas 7.483 meter persegi untuk pembuatan tandon yang lebih besar dengan kedalaman 4 meter namun persoalan nya perumahan Aryana belum menyerahkan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU).
“Yang bisa menampung air melalui tandon itu adalah perumahan Aryana, setelah ditampung air itu nanti bisa dibuang sedikit demi sedikit melalui saluran pembuangan besar,” ungkap Rizal Kabid SDA pada DBMSDA Kabupaten Tangerang seusai rapat koordinasi tindaklanjut penanganan banjir di wilayah perumahan Binong Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang, Senin (29/4/2024).
Saat ini pemerintah Kecamatan Curug akan mendorong perumahan Aryana untuk segera menyerahkan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) agar sarana dan prasarana itu bisa dibangun menggunakan anggaran pemerintah.
“Paling tidak dalam jangka pendek kita akan melakukan normalisasi dengan anggaran darurat, walaupun kapasitas nya kecil, sehingga sampah sampah nya kita bersihkan agar air tersebut bisa mengalir dengan lancar walaupun itu bukan solusi untuk penanganan banjir, paling tidak bisa mengurangi, namun untuk jangka panjang akan segera kita proses,” terang Rizal.
Dalam rapat koordinasi tindaklanjut penanganan banjir itu pihak pengembang perumahan selaku pengambil keputusan tidak hadir hanya perwakilan serta DPPP Kabupaten Tangerang pun tak hadir meski sudah diundang.
“Pihak pengembang perumahan hanya perwakilan yang hadir bukan pengambil keputusan, harusnya bisa hadir bersama mencarikan solusi terkait penanganan banjir ini bersama pemerintah daerah,” ujarnya.
Sementara Camat Curug, Arief Rahman Hakim menjelaskan, pada Desember 2023 lalu pihaknya sudah melakukan pengecekan pada titik permasalahan, yang mana saluran itu ada tiga cekungan atau belokan yang menyudut sehingga menyebabkan air itu meluap.⁰
Yang kedua kata Camat Arif Rahman Hakim jumlah volume debit air yang sekarang makin bertambah itu seiring dengan adanya perkembangan perumahan baru disekitar perumahan Binong Permai.
“Yang pertama kita akan melakukan solusi jangka pendek dengan memperlancar aliran air, meskipun itu secara komperhensif yang sifatnya kawasan itu bukan solusi utama, tetapi ini akan kita lakukan dalam waktu dekat, karena hasil pengecekan tahun lalu ini kita sudah usulkan dan memang sudah dianggarkan di tahun 2024,” terang Camat Curug.
Sambung dia, untuk memberikan pelayanan kepada warga bukan hanya itu saja yang pihaknya lakukan, Kecamatan Curug sudah membuat surat untuk segera ditangani melalui dana darurat.
“Kenapa dana darurat, karena itu yang pas menangani kondisi darurat, karena tidak menunggu timing kapan kegiatan itu dilakukan, namun ini untuk meminimalisir banjir yang terjadi kita butuhkan dana darurat, itu jangka pendeknya,” terang Camat Curug Arif Rahman Hakim.
Jangka pendek yang kedua lanjut Arif, Dinas Bina Marga sudah menganggarkan dari hasil peninjauan di tahun lalu, sementara di tahun 2024 sudah menganggarkan pembuatan Detail Engineering Design (DED) penanganan banjir di kawasan perumahan Binong.
“DED nanti untuk mengukur kelebihan debit air, ternyata banjir di Binong Permai ini ada kelebihan debit air sebanyak 9 meter kubik per detik, jadi tandon yang ada sekarang ini tidak memadai yang dibuat oleh perumahan,” ujarnya.
Menurut dia, untuk jangka menengah nya, apakah harus ada tandon baru, dan tandon itu berapa luasnya, apakah sekedar menampung air, nanti itu ranahnya Bina Marga. Namun hal ini ada kaitannya dengan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) itu yang harus diserahkan oleh pengembang.
“Jadi untuk tandon yang sekarang ini masih kurang sekitar 8 ribu meter persegi sampai 1 hektar untuk menampung debit air, karena ini masalah air bukan hanya di Binong Permai saja melainkan ada sumbang air dari wilayah lain seperti Sukabakti, Curug Kulon Curug Wetan yang bermuara ke Aryana, Binong Permai karena ada Cekungan, namun saat ini kita fokus pada jangka pendek yang kita lakukan adalah normalisasi longsor kemarin,” jelas Arif.
Tiga sudut yang cekung itu yang nantinya akan dikerjakan melalui dana darurat, tujuannya untuk memastikan aliran air lancar agar mengurangi dampak banjir.
Disinggung terkait kelengkapan dokumen perizinan beberapa pengembang perumahan disekitar lokasi banjir, Camat Arif menyebut pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak perizinan maupun pihak DTRB terkait Site Plen maupun AMDAL nya dari beberapa perumahan di wilayah Kecamatan Curug. (Red)