Pandeglang – jurnallbhlpkpkn.com -Kerusakan jembatan di Desa Sukacai yang menghubungkan Kampung Sukacai dan Kampung Gulusur mengakibatkan aktifitas kedua warga kampung tersebut mati total karena jembatan tersebut merupakan akses jalan satu satunya yang mengubungkan kampung Sukacai dan kampung Gulusur. Sementara belum dibangun jembatan baru, Koramil 0112/Jiput Kodim 0601/Pandeglang bersama warga sekitar gotong-royong bangun jembatan sementara atau darurat sementara, Sabtu (26/03/2022).

Gotong royong pembuatan jembatan sementara diprakarsai oleh Babinsa desa Sukacai Serda Karmudi anggota Koramil 0112/Jiput, menurutnya selain menghubungkan kampung Sukacai dan kampung Gulusur jembatan tersebut juga merupakan jalan alternative menuju ke desa Janaka.

“Walaupun dengan keterbatasan dan kekurangan yang ada, kami bersama warga tetap optimis membangun jembatan sementara karena ini merupakan satu-satunya akses penghubung kedua kampung tersebut”, Ungkap Serda Karmudi.

Sementara itu, Danramil 0112/jiput, Kapten Inf AH. Mulyana menjelaskan, jembatan tersebut rusak akibat meluapnya sungai Cisangoma pada tanggal 19 Maret 2022 pukul 03.30 Wib dini hari berawal dari intensitas curah hujan yang tinggi sehingga sungai meluap menyebabkan terputusnya jembatan tersebut.

“Menyikapi hal tersebut, saya perintahkan Babinsa Serda Karmudi untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat dan mengajak warga binaannya bergotong royong untuk memperbaiki dan bangun jembatan tersebut”, terang Danramil.

Salah satu tokoh masyarakat Bapak Jasmari mengucapkan terima kasih kepada TNI khususnya Koramil 0112/Jiput karena telah membantu dan berperan aktif dalam pembuatan bangun jembatan sementara ini.

Baca juga: Sejarah Baru Ksultanan Banten Terendam Banjir Sedalam 80 Cm

“Saya sangat berterimakasih kepada Bapak Babinsa yang peduli dengan kesulitan warga masyarakat, dengan dibangunnya jembatan sementara atau darurat ini untuk aktifitas warga sehari-hari menjadi lancar, dan kami berharap kepada Pemerintah Daerah untuk segera mungkin membuatkan jembatan permanen”, harapnya.

Author: A Iwan Dahlani