Warga Kp.Cireunde Desa Cikareo Resah, Keberadaan Bangunan dan Aktifitas di area pemakaman di Pertanyakan

TANGERANG – Dari beberapa info yang didapat, adanya bangunan yang berupa pondok, mushola dan gapura di bangun di atas lahan wakaf yang peruntukan fasilitas makam untuk warga kp.cireundeu desa cikareo kecamatan solear, Rabu (1/05/2024).
Keresahan warga atas berdirinya bangunan pondok, musholla, fasilitas MCK serta pembangunan gapura itu dinilai dapat menimbulkan penyempitan lahan untuk fasilitas makam bagi warga sekitar.
Diketahui bangunan itu di bangun oleh warga atas nama Ustadz IW, yang mengaku sebagai cicit dari ahli waris dari tanah wakaf tersebut
Atas polemik itu, pihak pemerintah desa Cikareo melakukan rapat koordinasi dengan mengundang yang bersangkutan serta para tokoh agama serta tokoh masyarakat di aula kantor desa Cikareo, namun yang bersangkutan tidak hadir.
“Atas laporan dan keresahan warga atas adanya bangunan yang berada di area pemakaman itu, karena pihak ahli waris pun tidak menginginkan adanya bangunan itu meski Ustad IW menurut informasi secara keturunan adalah sebagai cicit, namun yang untuk beberapa ahli waris status nya sebagai cucu itu pun menolak,”jelas Azid Kepala desa Cikareo.
Yang kedua atas bangunan itu, warga mengeluhkan bahwa lahan wakaf itu menyempit mereka mengeluhkan bagaimana nanti jika ada warga yang wafat nanti, jelas Azid pada Selasa (30/5/2024).
“Ya, kita sudah undang yang bersangkutan, namun tidak datang, ada informasi sampai ke saya kalau mau ketemu dengan Ustad IW gak usah ramai-ramai, maka saya selang beberapa hari menemui dia di rumahnya,”ungkapnya lagi.
Kades Cikareo juga menjelaskan, Menurut keterangan Ustad.IW, saat itu saya kerumah nya dengan didampingi ketua MUI, dia membangun itu karena merasa sebagai bagian dari ahli waris dan yang kedua bahwa dia ada amanat bahwa disitu ada makom keramat yang dia sebutkan Abah Jenggot yang dia yakini bagian sesosok waliyullah, imbuh Azid.
“Saya menyampaikan Jangan sampai keberadaan bangunan itu meresahkan warga kami, karena pada saat itu lahan tersebut milik beberapa keluarga untuk mewakafkan lahan milik mereka untuk fasilitas umum dijadikan pemakaman untuk masyarakat sekitar,”jelasnya.
Ia juga mengatakan kami juga melihat mau ada bangunan baru lagi, menurut informasi akan di bangun MCK, kalau gapura yang didepan itu baru selesai di bangun, yang di pintu gerbang ada 2 patung macan.
“Sebagai kepala desa, kami menginginkan agar wilayah kita jangan sampai ada keresahan, apalagi berujung ke arah kegaduhan, dan maka itu kami akan upayakan segala sesuatunya situasi aman terkendali, dengan komunikasi dan berkoordinasi dengan pihak Forkopimcam untuk memusyawarahkan karena menyangkut masyarakat banyak,”tutupnya. (Tim)