Tradisi Pawai Ogoh-Ogoh Saat Malam Perayaan Nyepi di Bali

Tradisi pawai ogoh-ogoh merupakan suatu ritual untuk menyambut datangnya Hari Raya Nyepi yang dilakukan oleh masyarakat Hindu di Bali.
Ogoh-ogoh merupakan sebuah boneka atau patung yang berukuran besar yang menjadi simbolisasi dari kejahatan, sifat buruk, dan unsur negatif yang terdapat di dalam kehidupan manusia.
Antusias masyarakat untuk menyambut Hari Raya Nyepi ini sangatlah tinggi. Mereka rela menggunakan waktunya untuk berkarya membuat patung besar ini.
Pembuatan ogoh-ogoh ini ada yang dibentuk raksasa, ada yang menyerupai gajah, babi, naga, dan masih banyak lagi yang lainnya. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan ogoh-ogoh biasanya dengan menggunakan bahan bambu, gabus, semen bekas, atau styrofoam.
Pawai Ogoh-Ogoh di Bali Menjadi Ajang Kreativitas Anak Muda
Tak hanya dilakukan untuk acara adat atau ritual keagamaan saja, pawai ogoh-ogoh ternyata juga dijadikan sebagai ajang beradu kreativitas anak-anak muda yang ada di Bali. Sebab, di masing-masing daerah setiap sekelompok anak muda akan berusaha menciptakan ogoh-ogoh dengan sebagus mungkin supaya bisa lebih unggul dari yang lainnya saat dilombakan.
Pelaksanaan ritual ogoh-ogoh dan ngerupuk ini akan berlangsung secara serentak, yaitu sehari menjelang Hari Raya Nyepi di setiap banjar di seluruh kawasan Bali. Ogoh-ogoh akan diarak keliling perkampungan atau persimpangan jalan. Setelah diarak keliling, ogoh-ogoh tersebut selanjutnya akan dibakar.
Baca juga: Hujan Es Batu di Kintamani Bali, Begini Penjelasan dari BMKG!
Pawai Telah Dilaksanakan di Bali
Pawai Telah Dilaksanakan di Bali
Menyambut Hari Raya Nyepi 2022 ini, pawai ini telah digelar di Bali, hari Rabu, 2 Maret kemarin. Pawai ini bisa dilaksanakan di Bali tahun ini dengan prokes yang ketat dan sudah mendapatkan perizinan dari pihak terkait.
Pawai yang dilakukan di malam pengerupukan atau satu hari sebelum Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 ini tujunnya tak lain supaya bhuta kala atau roh jahat bersama seluruh unsur negatif lainnya bisa musnah dan tidak akan lagi mengganggu kehidupan umat manusia di masa yang akan datang.
Perayaan pawai ogoh-ogoh di Bali kali ini cukup menarik dan ramai karena besarnya semangat warga masyarakat yang berpartisipasi di dalamnya.
Author: A Iwan Dahlani