Hujan Es Batu di Kintamani Bali, Begini Penjelasan dari BMKG!
Merayakan acara tahun baru Imlek tahun 2022, tampaknya telah terjadi hujan es batu di wilayah Kintamani, Bangli Bali. Fenomena alam itu terjadi pada hari Selasa, 1 Februari 2022 sekitar pukul 14:00 WITA.
Terkait hal itu, maka sejumlah akun media sosial langsung membagikan video dan foto mengenai butiran es yang jatuh ke bumi. Bahkan kejadian seperti ini sampai membuat warga merasa kaget karena ada suara keras yang tiba-tiba menjatuhi atas rumah mereka.
Fenomena Alam Hujan Es Batu yang Mengguyur Bali Saat Imlek 2022
Peristiwa yang cukup langka ini rupanya juga terjadi di 4 desa sekaligus dan bertetangga dengan kawasan pegunungan Kintamani Bali. Mulai dari Desa Batur Tengah, Desa Batur Selatan, Desa Batur Utara, hingga Desa Kintamani Bali.
Bahkan sejak hari yang serupa, fenomena alam ini juga telah terjadi di lereng pegunungan Gunung Agung Desa Sebudi Kecamatan Selat. Sementara itu menurut sejumlah kesaksian warga masyarakat, Desa Batur Selatan hanya terjadi hujan biasa awalnya.
Kejadian tersebut terjadi Selasa siang pada pukul 13:00 WITA dan setelah satu jam kemudian terjadilah hujan deras lantas muncullah butiran es. Bahkan butiran-butiran es tersebut besarnya bisa mencapai ukuran biji jagung selama 10 menit.
Cerita Warga dari Desa Batur Selatan
Sebelum terjadinya hujan es batu, salah satu warga yang bernama Nengah Astawa mengatakan saat awal kejadian tersebut. Pada saat pukul 14:00 WITA hujan turun lebat dan tiba-tiba berubah menjadi butiran es.
Sampai pada akhirnya sosok lelaki sebagai pegawai ASN di kantor BPKAD pun mengecek kondisi setelah hujan mulai mereda. Hujan es yang terjadi setidaknya selama 10 menitan itu memang tidak sampai merusak atap-atap bangunan rumah.
Meski demikian, rupanya banyak tamanan warga sekitar yang justru rusak karena butiran-butiran es sebesar biji jagung. Kabarnya sejak sebulan yang lalu, wilayah sekitar Desa Kintamani dan Desa Batur juga sempat terjadi hujan es yang melanda.
Baca juga: Presiden Joko Widodo Apungkan Lampu Lampion Saat Tahun Baru Imlek
Penjelasan dari BMKG
Penyebab hujan es yang terjadi di Kintamani, Bangli Bali akhirnya dijelaskan oleh pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Katanya fenomena alam seperti ini adalah kejadian alam alamiah yang biasa terjadi dan menjadi kejadian cuaca ekstrim.
Menurut Kepala Balai Besar MKG yakni Cahyo Nugroho menerangkan bahwa kejadian hujan lebat, petir, serta angin kencang banyak terjadi pada musim pancaroba. Dari musim hujan ke kemarau atau bahkan sebaliknya.
Selanjutnya Cahyo menerangkan kembali, fenomena alam seperti ini disebabkan karena pembentukan awan cumulonimbus. Pasalnya, proses pembentukan es juga akan terjadi akibat dari pergerakan massa udara cukup kuat.
Terkait kejadian alam berupa hujan es batu ini terjadi karena proses massa udara yang naik turun sangat kuat. Hal ini tentunya bisa membawa uap air menjadi naik sampai mencapai ke ketinggian.
Pertanda Baik?
Menurut Ketut Wijaya selaku Kelian Adat Batur Utara I membenarkan hal sesungguhnya ketika ia dihubungi melalui via telepon. Terkait fenomena alam tersebut, hujan es terjadi pada pukul 14:00 WITA.
Kata Wijaya, awal kejadian itu saat turun hujan tiba-tiba disertai dengan angin kencang wilayah Kintamani. Bahkan hujan lebat juga sudah terjadi hingga 3 kali.
Sementara itu, pengaruh kejadian alam hujan es ini, terutama bagi masyarakat yang merayakan Imlek, sesuai kepercayaan warga keturunan Tionghoa. Kabarnya saat Hari Raya Imlek dan terjadi hujan bahkan angin kencang merupakan pertanda baik. Karena kabarnya menurut kepercayaan masyarakat itu akan ada rezeki yang bisa turun.
Bahkan harapan dari Ketut Wijaya, kejadian hujan es batu ini bisa berdampak baik untuk semua. Khususnya untuk masyarakat yang merayakan Imlek.