7 Tempat Pesugihan Tanpa Tumbal Yang Terkenal Di Indonesia
7 Tempat Pesugihan Tanpa Tumbal Yang Terkenal Di Indonesia – Pesugihan adalah cara (gaib) untuk mendapatkan kekayaan secara instan tanpa harus bekerja keras. Dalam prosesnya, Pesugihan merupakan bentuk persekutuan antara manusia sebagai pelaku Pesugihan dengan makhluk gaib.
Biasanya persekutuan itu diikat dengan kesepakatan antara pelaku Pesugihan dengan makhluk gaib Pesugihan dengan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh orang yang melakukan Pesugihan.
Tempat Pesugihan Tanpa Tumbal
Sudah menjadi hal yang lumrah di nusantara memiliki banyak ritual pesugihan yang bisa mendatangkan kekayaan. Pesugihan memiliki dua jenis, yaitu pesugian tanpa pengorbanan, dan pesugian dengan pengorbanan.
Bagi mereka yang tergila-gila pada kekayaan, mereka mungkin akan melakukan segala cara untuk menjadi kaya dengan cepat, bahkan sampai mengkorbankan orang yang mereka cintai.
Dibawah ini akan kami jelaskan tentang 7 Tempat Pesugihan Tanpa Tumbal Yang Terkenal Di Indonesia. Persyaratan yang diminta bisa bermacam-macam tergantung jenis pesugihannya, mulai dari yang ringan seperti memberikan sesajen hingga yang berat yaitu harus memberikan kurban sebagai tebusan atas kekayaan yang diperoleh.
Orang yang melakukan Pesugihan biasanya adalah orang yang sudah putus asa dan menutup mata, sehingga tega mengorbankan orang yang dicintai atau orang lain untuk berkorban demi mendapatkan kekayaan. Sebenarnya kekayaan yang diperoleh dari hasil Pesugihan adalah kekayaan semu karena orang yang melakukan Pesugihan tidak akan pernah merasakan kehidupan yang tenang dan bahagia meskipun penuh dengan harta.
Pada dasarnya dalam akad pesugihan apapun bentuk dan jenisnya, selalu pihak manusia yang dirugikan, dan kekayaan yang diperoleh juga tidak akan bertahan selamanya jika tidak dapat memenuhi syarat dan pengorbanannya. Dan jika orang yang melaksanakan pesugihan telah meninggal, maka hartanya juga akan hilang jika tidak ada yang meneruskan atau mewarisi pesugihan tersebut. Berikut adalah 7 Tempat Pesugihan Tanpa Tumbal Yang Terkenal Di Indonesia.
Tempat Pesugihan Tanpa Tumbal Yang Terkenal Di Indonesia
1. Alas Purwo
Alas Purwo yang dalam bahasa Jawa berarti Hutan Purwo, merupakan salah satu taman nasional terbesar di Indonesia. Dibangun di atas lahan seluas 434 hektar, dan mampu menampung ribuan flora dan fauna Indonesia.
Jika Anda penggemar destinasi wisata alam, tentu Anda akan dimanjakan saat berwisata di Alas Purwo. Selain berbagai macam flora dan fauna, Anda juga bisa melihat Gua Keraton dan Makam Mbah Dowo, makam senjata milik Mpu Barada yang panjangnya mencapai 7 meter.
Hutan yang terletak di Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi ini memang sudah terkenal dengan eksotisme flora dan faunanya. Selain keindahannya, Alas Purwo juga terkenal dengan hal-hal mistis di dalamnya. Lokasi ini merupakan tempat untuk kegiatan mistik seperti pesugihan, meditasi mencari wangsit atau ilmu hitam. Banyak yang menyatakan bahwa beberapa orang hilang selama berada di Alas Purwo.
Selain menjadi salah satu taman nasional di Indonesia, Alas Purwo juga terkenal dengan keangkerannya. Selain dua hal tersebut, salah satu taman nasional di Indonesia ini juga sering dikunjungi oleh oknum tertentu untuk mencari pesugihan.
Di kawasan hutan lindung Alas Purwo terdapat banyak goa yang sebagian besar dijadikan sebagai tempat pesugihan bagi orang-orang tertentu. Tak heran jika kita memasuki kawasan ini kita selalu menghirup aroma yang berasal dari asap kemenyan, kemenyan, dan bunga yang menjadi salah satu persembahan bagi para pencari pesugihan.
2. Gunung Kawi
Selain menjadi trek favorit para pendaki, gunung yang terletak di barat daya Kabupaten Malang ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Blitar. Tempat ini sangat terkenal sebagai tempat yang dipercaya membawa kekayaan. Nama Gunung Kawi tidak hanya dikenal di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara. Di Gunung Kawi terdapat makam Mbah Djoego dan Raden Mas Imam Soedjono alias Kyai Zakaria II yang sangat dikeramatkan.
Ritual yang biasa dilakukan di Gunung Kawi antara lain sesajen, pembakaran kemenyan, dan meditasi pada hari Jumat Legi. Jumat Legi juga diperingati sebagai hari pemakaman Mbah Djoego dan setiap tanggal 12 bulan Suro untuk memperingati wafatnya Mbah Djoego. Ritual ini dilakukan untuk mendapatkan jimat berupa daun dewandaru yang dapat mendatangkan kekayaan.
Entah mengapa tempat pesugihan menjadi salah satu syarat praktik sakral dalam menjalankan sebuah ritual spiritual. Di Indonesia, pesugihan identik dengan sesat atau ilmu hitam yang dapat merugikan baik pelakunya maupun orang lain.
Kata pesugihan juga sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak ratusan tahun yang lalu, lemahnya iman, serta kondisi ekonomi dan sosial tampaknya semakin memojokkan orang-orang tertentu untuk mencari kekayaan instan dalam memperoleh kekayaan.
Di Indonesia khususnya pulau Jawa banyak sekali tempat yang konon sering dijadikan tempat mencari pesugihan. Di bawah ini kami rangkum dalam: gunung sering dijadikan tempat pesugihan. Begitu juga dengan lereng Gunung Kawi. Gunung yang terletak di Jawa Timur ini kerap dijadikan tempat ritual mencari cara instan mencari kekayaan bagi berbagai kalangan, mulai dari pekerja, pengusaha, hingga pejabat.
3. Gunung Kemukus
Tempat pesugihan yang tidak asing lagi di telinga kita adalah Pesugihan Gunung Kemukus. Gunung Kemukus terletak di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Gunung Kemukus sangat terlihat sebagai lokasi pesugihan di Indonesia. Di Gunung Kemukus ada ritual yang harus dilakukan untuk mendapatkan kekayaan. Ritualnya cukup aneh, yakni berhubungan seks dengan lawan jenis yang bukan pasangan, selama 7 hari.
Pemerintah setempat rela menggelontorkan dana untuk mengubah citra negatif tersebut, sehingga kawasan tersebut menjadi lokasi wisata religi. Mitos kuat ini berasal dari legenda perselingkuhan Pangeran Samudro dari Kerajaan Majapahit yang mengambil selir ayahnya, Nyai Ontrowulan.
Mitos ini dipercaya bisa mendapatkan kekayaan, kedudukan hingga jodoh. Meski tidak semua orang yang berkunjung ke tempat ini bertujuan untuk mencari pesugihan, namun entah kenapa Gunung Kemukus menjadi salah satu tempat terkenal yang paling banyak dikunjungi.
4. Gunung Merapi
Tempat Pesugihan Tanpa Tumbal ini digunakan sebagai sarana ritual sesaji dan prosesi pencarian pesugihan. Adalah lereng Gunung Merapi yang terkenal sejak ratusan tahun lalu menjadi salah satu tempat yang angker dan keramat.
Bahkan dari catatan sejarah yang cukup mencengangkan, Ki Juru Martani, paman Panembahan senopati, mengasingkan diri dan bertapa di tempat ini untuk mencari wangsit sebelum berdirinya kerajaan Mataram Islam di Jawa. Mungkin karena itulah, lereng Gunung Merapi sering dijadikan tempat pesugihan.
Gunung Merapi selalu penuh dengan misteri dan menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi orang yang berniat mengambil berkah yaitu mencari jalan pintas untuk mendapatkan kekayaan. Di Cangkringan, di lereng selatan Gunung Merapi, terdapat gundukan tanah yang diyakini sebagai makam keramat yang disebut Watu Tumpeng. Dikatakan bahwa di tempat itu bersemayam tubuh orang-orang sihir dari masa lalu.
Situs Watu Tumpeng ramai dikunjungi orang-orang yang ingin mengubah nasibnya. Di tempat ini biasanya banyak terdapat sesajen atau sesajen yang diberikan kepada penjaga gaib dari situs tersebut. Konon, Pesugihan di tempat ini tidak meminta pengorbanan.
Ada tata cara dan syarat khusus yang harus dipenuhi oleh pelaku pesugihan sebagai mahar (mas kawin). Di antara syarat yang harus dipenuhi dalam Pesugihan kethek adalah kewajiban memberikan kurban kepada makhluk gaib yang menguasai makam Ngujang selama pelaku Pesugihan masih hidup.
Orang yang datang ke makam Ngujang atau Kethekan dengan tujuan untuk mencari Pesugihan, kemudian oleh kuncen (pengurus) akan diberikan seekor kera yang harus dipelihara sebagai hewan peliharaan untuk dapat mendatangkan rejeki. Mitosnya, di antara monyet-monyet yang ada di daerah itu, mereka adalah jelmaan dari dua santri yang dulu malas mengaji di pesantren, bahkan ketika disuruh mengaji mereka malah memanjat pohon.
5. Gunung Selok
Gunung Selok merupakan salah satu tempat wisata di daerah Cilacap – Jawa Tengah yang menyuguhkan perpaduan keindahan alam berupa hutan, perbukitan, goa alam, tepi laut makam keramat ataupun di goa-goa yang ada di tempat tersebut. Tempat suci yang paling banyak dikunjungi dan disakralkan adalah Padepokan Jambe Lima dan Padepokan Jambe Pitu, yang dulunya adalah Pertapaan Presiden Soekarno dan Presiden Suharto.
Gua di tempat itu banyak dikunjungi orang dari berbagai daerah untuk berziarah dengan berbagai tujuan, ada yang ingin pangkat, kejayaan, kesehatan, ingin mendapatkan jodoh, ingin usahanya lancar, ingin kaya dan lain sebagainya.
Baca juga: Perjuangan Seorang Ayah Mencari Nafkah Demi Keluarga
6. Parangtritis
Ternyata salah satu pantai tersibuk di wilayah selatan Yogyakarta ini tak hanya banyak dikunjungi karena keindahan alamnya. Jauh dari ritual terselubung ini, para pelaku pencari pesugihan kerap datang ke kawasan pantai Parangtritis dengan berbagai tujuan dan ritual.
Untuk mendapatkan pesugihan di Parangtritis, Anda harus bersekutu dengan Nyi Blorong atau juga Kanjeng Ratu Kidul. Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan ritual ‘mbucal body’ (puasa dan semedi) di kawasan pantai laut selatan selama 7 hari 7 malam. Kemudian melakukan ritual larung sesaji. Sesajen utama yang harus dipersembahkan biasanya dua sisir sahabat, pisang raja, kinang ayu, sekar setaman, 7 macam jajanan lengkap, 7 macam buah dan madu dupa.
Ritual Larung Sesaji tidak hanya dilakukan sekali saja, tetapi harus dilakukan secara rutin setiap tahun pada tanggal dan waktu yang sama dengan ritual Larungan yang pertama. Nyi Blorong pun menerapkan syarat berupa nyawa kurban, sedangkan Kanjeng Ratu Kidul konon tidak meminta tumbal nyawa. Namun, hasil pesugihan yang didapat dari Kanjeng Ratu Kidul tidak sebanyak yang diberikan oleh Nyi Blorong.
7. Gunung Bugel Rembang
Syarat pelaku mencari pesugihan di Gunung Bugel adalah pelaku harus menjual sate gagak hitam kepada makhluk halus yang berkeliaran. Pada tengah malam yang telah ditentukan, burung gagak hitam yang ingin disembelih harus dibawa ke makam yang akan dijadikan tempat berdagang.
Sesampainya di tempat tujuan, membaca doa khusus untuk membuka alam gaib, sambil membakar dupa. Tunggu sampai burung gagak membawa suara parau. Ketika burung gagak berkokok, saatnya untuk menyembelih.
Buang bulu gagak hitam dan olesi dengan minyak Arrahman. Kemudian potong daging burung sesuai ukuran yang diinginkan. Setelah itu, bakar daging seperti sate biasa. Pada saat yang sama, pembeli sate akan berdatangan.
Mereka adalah makhluk halus yang berkeliaran dengan berbagai bentuk dan sangat menakutkan. Mereka datang untuk merebut sate gagak yang dijual. Berapapun harganya, mereka akan membeli sate yang dijual. Dan penjualan itu adalah hasil dari perilaku pesugihannya. Dan pesugihan ini sudah dilakukan oleh banyak orang.
Demikian ulasan tentang 7 Tempat Pesugihan Tanpa Tumbal Yang Terkenal Di Indonesia semoga bermanfaat.
Dapatkan artikel berita pilihan setiap hari dari Jurnallbhlpkpkn.com Terimakasih. (A. Ah)